Tiap penghujung hari
Masih kurasa kegelisahan tentangmu
Pada penghujung malam
Masih kulantunkan harapan untukmu
Pada tiap jeda waktu
Masih kusenandungkan bait doa darimu
Tanpa separuh harap pun akan doa itu
Hanya kebiasaan tanpa harapan
Masih kurasa kegelisahan tentangmu
Pada penghujung malam
Masih kulantunkan harapan untukmu
Pada tiap jeda waktu
Masih kusenandungkan bait doa darimu
Tanpa separuh harap pun akan doa itu
Hanya kebiasaan tanpa harapan
Kebaikan kulakukan demi kebaikanmu
Ayat-ayat ku bacakan kuhadiahkan untukmu
Tanpa mengenal waktu tanpa mengenal rasa
Dalam susah dalam gundah
Tetap saja terlantun ayat-ayat untukmu
Kuharapkan kesejukan meliputimu
Meski kau jauh dan telah menghilang dari mataku
Dari cinta serta asaku
Ayat-ayat ku bacakan kuhadiahkan untukmu
Tanpa mengenal waktu tanpa mengenal rasa
Dalam susah dalam gundah
Tetap saja terlantun ayat-ayat untukmu
Kuharapkan kesejukan meliputimu
Meski kau jauh dan telah menghilang dari mataku
Dari cinta serta asaku
Ya. Memang dulu pernah ku sampaikan
Aku kan menghilang dari hidupmu
Tapi tidak dari cintamu
Ternyata salah
Engkau kini telah menghilang dari cintaku
Namun tidak dari kehidupanku
Fajar dan pagi selalu membawamu kembali
Saat itu pula engkau hinggapi jiwaku
Membuatku selalu harapkan kebahagiaanmu
Dalam batin dalam ucapan-ucapan tanpa suaraku
Siang membayang engkau hadir lagi
Ku merasa saat itu kau pasti masih mengingatku
Senja tiba bayangmu kian mencengkeram sukmaku
Aku kan menghilang dari hidupmu
Tapi tidak dari cintamu
Ternyata salah
Engkau kini telah menghilang dari cintaku
Namun tidak dari kehidupanku
Fajar dan pagi selalu membawamu kembali
Saat itu pula engkau hinggapi jiwaku
Membuatku selalu harapkan kebahagiaanmu
Dalam batin dalam ucapan-ucapan tanpa suaraku
Siang membayang engkau hadir lagi
Ku merasa saat itu kau pasti masih mengingatku
Senja tiba bayangmu kian mencengkeram sukmaku
Hanya.. Mengapa
Terlalu banyak yang serupa dengan masa mekarmu
Yang memang bukan untukku
Terlalu penuh suasana memancing kehadiran bayangmu
Mengenangmu sangat menyayat keteguhan jiwaku
Sedangkan sampai kapanpun
Engkau Bidadari Tak Bersayap..
Engkau tetap saja Bidadariku
Terlalu banyak yang serupa dengan masa mekarmu
Yang memang bukan untukku
Terlalu penuh suasana memancing kehadiran bayangmu
Mengenangmu sangat menyayat keteguhan jiwaku
Sedangkan sampai kapanpun
Engkau Bidadari Tak Bersayap..
Engkau tetap saja Bidadariku
Heri ireng - Cepu Raya - Cepu Blora